Sabtu, 05 November 2016

Kumpulan Nama- Nama Perempuan Islami Dari A Sampai Z

Kumpulan Rangkaian Daftar Nama Anak Bayi Perempuan Islami

*Nama adalah menjadi sebuah inisial yang menjadi sebutan pertama bagi seseorang, yang dimana nama itu sendiri di berikan orang tuanya. Untuk menjadi sebutan seseorang yang sangat pantas dan juga membawa berkah di dalam perjalanan hidupnya.
Pada setiap nama yang dipergunakan oleh manusia mengandung artian dan juga makna yang berbeda–beda dengan cara pandang yang sangat luas. Untuk orang muslim biasanya mengambil nama untuk di berikan terhadap anaknya berdasarkan ayat – ayat yang terdapat pada kitab suci Al-Qur’an.

Setiap orang tua yang memberikan nama terhadap anak bayi perempuan, tentu saja tidak asal–asalan dalam memberikan nama tersebut. Karena para orang tua biasanya memberikan arti nama bayi perempuan pada buah hatinya sambil menaruh harapan, semoga anak tersebut dapat menjadi seperti yang berada pada artian namanya.
Untuk pilihan masalah nama bagi anak perempuan anda sangatlah banyak, dan tentunya dengan beragam nama yang diambil dari bahasa Arab. Yang menurut ajaran agama Islam diperbolehkan untuk menggunakan nama tersebut, yang dihimpun dari berbagai sumber online terbaik.

Awalan Hurup “A” : Rangkaian Nama dan Artinya

Abidah Bassamah : Wanita yang tekun beribadah dan murah senyum
Abidah : Tekun beribadah
Bassamah : Selalu tersenyum
Adawiyatul Rahmah : Wanita Adawiyah (perempuan sufi) yang penuh kasih sayang kepada sesama
Adawiyatul : Adawiyah (nama tokokh sufi)
Al-Rahmah : Kasih sayang
Adeeva Afsheen Myesha : Karunia kehidupan yang bersinar seperti bintang di langit yang menyenangkan
Adeeva, Adiva : 1) Menyenangkan, sedap, lemah lembut (Arab) 2) Sopan santun, baik budi (Hebrew)
Afsheen : Bersinar seperti bintang di langit (Arab)
Myesha, Myisha, Myeisha, Myeshia, Myiesha, Myeasha, Mysha : 1) Lincah, bersemangat, seperti wanita (Arab) 2) Karunia kehidupan
Adiba Shakila Atmarini : Perempuan cantik rupawan yang berpengetahuan dan memiliki ketajaman hidup
Adiba : Beradab, berpengetahuan
Shakila : Cantik rupawan
Atmarini : Ketajaman hidup
Adiba Shakila Atmarini : Perempuan cantik rupawan yang berpengetahuan dan memiliki ketajaman hidup
Adiba : Beradab, berpengetahuan
Shakila : Cantik rupawan
Atmarini : Ketajaman hidup
Adibah Abqariah : Wanita beradab yang cerdas
Adibah : Beradab
Abqariah : Berilmu; cerdas
Adibah Asilah : Wanita beradad yang halus budi pekertinya
Adibah : Beradab
Asilah : Halus budi pekerti
Adibah Saidah : Wanita beradab yang penuh kebahagiaan
Adibah : Beradab
Saidah : Kebahagiaan
Adibah Ufairah : Perempuan yang beradab dan pemberani
Adibah : Beradab
Ufairah : Berani
Adila Nisa Ardani : Perempuan yang memiliki rasa adil dan suci
Adila : Pantas, tepat, adil
Nisa : Perempuan
Ardani : Suci
Adilah Anisah : Wanita adil yang ramah dalam pergaulan
Adilah : Adil
Anisah : Ramah dalam pergaulan; teman
Adira Azzahra : Seorang mulia yang memiliki kekuatan besar yang sangat baik dan cerdas
Adira, Adirah, Adeera, Adyra, Adeerah, Adyrah, Adeira, Adeirah, Adiera : Seorang mulia yang memiliki kekuatan besar (Hebrew / Arabic)
Azzahra : Sangat baik & cerdas
Adonia Najma Orlin : Perempuan yang cantik bak bintang yang berkilau kemasan
Adonia : Cantik
Najma : Bintang
Orlin : Berkilau keemasan
Adonia Najma Orlin : Perempuan yang cantik bak bintang yang berkilau kemasan
Adonia : Cantik
Najma : Bintang
Orlin : Berkilau keemasan
Adresia Hayatul Hikam : Perempuan yang dapat membaca dan menyikapi fenomena kehidupan dengan bijaksana
Adresia : Tanda, fenomena
Hayatul : Hidup
Hikam : Bijaksana, adil
Afanin Huriyah Huwaida : Perempuan bagai bidadari surga yang lembut ibarat daun yang lembut
Afanin : Daun yang lembut
Huriyah : Bidadari surga
Huwaida : lemah lembut
Afifa Nahda Rafanda : Wanita santun yang menjaga kesuciannya sehingga menjadi wanita (orang) mulia
Afifa, Afifah : Suci, murni, yang mensucikan diri, yang baik (Arab)
Nahda : Mulia
Rafanda/Rafa : 1) Makmur, kaya, senang, keberuntungan, kebahagiaan, kemakmuran (Arab) 2) Jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna (Indonesia) 3) Wanita santun
Afifah Adawiyah : Wanita Adawiyah (wanita sufi) yang punya harga diri
Afifah : Memiliki harga diri
Adawiyah : Nama seorang wanita sufi
Afifah Fitri : Putri yang benar-benar suci
Afifa, Afifah : Suci, murni, yang mensucikan diri, yang baik (Arab)
Fitri : Yang sebenarnya, yang sesungguhnya
Afiyah Salimah : Wanita yang sehat dan selamat
Afiyah : Sehat; segar
Salimah : Selamat; damai
Afnan Faizah : Wanita yang mendapat kemenangan dan banyak memberi manfaat ( bagaikan pohon berbuah)
Afnan : Pohon yang berbuah
Faizah : Kemenangan
Afrah Aliyah : Wanita berkedudukan tinggi yang penuh kegembiraan
Afrah : Kegembiraan; kesenangan
Aliyah : Tinggi
Ahlam Athiyah : Wanita yang mendapat anugerah untuk memiliki cita-cita
Ahlam : Cita-cita; impian
Athiyah : Anugerah; karunia
Ahlam Maimanah : Wanita pemberi berkah yang punya cita-cita
Ahlam : Cita-cita; impian
Maimanah : Memberi berkah; anugerah; karunia
Aida Rahsetia Islami : Perempuan yang beruntung karena memiliki ketaatan kepada aturan agama
Alda : Keberunrungan
Rahsetia : Patuh, setia
Islami : Selamat
Aidah Salimah : Wanita yang merayakan hari raya dan selamat
Aidah : Berhari raya
Salimah : Selamat; damai
Ainayya Fathiyyaturahma : Berkat mata yang indah yang membawa kebahagiaan
Ainayya : Mata yang indah
Fathiyyaturahma/Fathiyya, Fathiya : Kemenangan, kegembiraan, kebahagiaan(Arab) + Rahma : Kesetiaan, diberi banyak berkah (Indonesia)
Ainuha Suraiya : Wanita bermata terang laksana bintang
Ainuha : Matanya
Suraiya : Bintang
Aisha Syifa Aalinarrohman : Aisha si obat penerang kedua orang tuanya dan juga penyayang
Aisha : Nama istri Nabi Muhammad
Syifa : Obat
Aalinarrohman/Alina, Aalina : 1) Terang (Sansekerta) 2) Mulia (Arab) + Rohman : 1) Nama belakang ayahnya 2) Penyayang
Aisya Faiha : Istri Nabi yang banyak kelebihannya
Aisya : Istri Nabi (Arab)
Faiha : Banyak kelebihan (Arab)
Aisyah Aila Varisha : Istri Nabi yang teguh akan kemuliannya
Aisyah : Istri Rasulullah SAW yang punya sifat ramah, pandai & baik
Aila : 1) Keteguhan, kebijaksanaan, pengaruh dan kekuasaan (Indonesia) 2) Pohon oak (Inggris-Amerika) 3) Pembuka cahaya (Arab)
Varisha : Mulia
Aisyah Ayudia Inara : Semoga menjadi seorang perempuan yang baik, cantik, pintar, berkharisma, rendah hati dan tidak sombong sehingga kelak dia dapat berguna untuk orang2 yang ia cintai.
Aisyah : Seorang perempuan yang baik
Ayudia : Cantik, Rendah hati
Inara : Berkharisma, pintar
Aisyah Nuha Zahira : Anak perempuang yang baik, pintar dan cantik
Aisyah : Seorang perempuan yang baik
Nuha : Intelek, pikiran (Arab)
Zahira / Zahir : Yang cantik berseri (Arab)
Aisyah Silmi Afiqa : Perempuan yang sangat berpengetahuan degan hidup bahagia dan selamat
Aisyah : Hidup bahagia
Silmi : Selamat
Afiqa : Sangat berpengetahuan, cerdas
Akifa Naila : Wanita yang rajin beritikaf di masjid dan suka memberi
Akifa : Wanita yang raji beritikaf di masjid
Naila : Anugerah
Akifah Nailah : Wanita yang rajin beritikaf dan suka memberi
Akifah : Rajin beritikaf
Nailah : Suka memberi
Al-fiyah Hasna Kamila : Perempuan yang memiliki sifat ribuan, cantik dan sempurna
Al-fiyah : Yang memiliki sifat ribuan
Hasna : Cantik
Kamila : Sempurna
Alayya Gavaputri : Anak perempuan yang berderajat luhur
Alayya, Alayyah : Yang berderajat luhur (Arab)
Gavaputri, Gava + Putri : Anak perempuan
Alesha Zahra : Bunga mawar yang selalu di lindungi Allah
Alesha : Selalu di lindungi Allah (Arab). Beruntung
Zahra : Bunga mawar
Alifa Hibatillah : Anak pertama, anugrah dari Allah
Alifa : Anak pertama
Hibatillah : Anugrah dari Allah SWT (Arab)
Alifa Naufalyn Fikria Rabbani : Anak yg dermawan yang suka berpikir & cerdas, suka berdzikir & selalu ingat kepada Allah
Alifa : Anak pertama
Naufalyn : Dermawan
Fikria : Berpikir/cerdas,
Rabbani : Berdzikir
Alifah Alfa Kamala : Wanita yang ramah tamah dalam bersahabat punya seribu kesempurnaan
Alifah : Ramah tamah dalam bersahabat
Alfa : Seribu
Kamala : Kesempurnaan
Alifah Alfi Kamali : Wanita yang ramah tamah dalam bersahabat punya seribu kesempurnaan
Alifah : Ramah tamah dalam bersahabat
Alfa : Seribu
Kamala : Kesempurnaan
Alifah Barizah : Wanita yang ramah dan menonjol kepandaiannya
Alifah : Ramah dalam bersahabat
Barizah : Menonjol (kepandaian)
Alifah Basyirah : Perempuan ramah yang selalu menyampaikan kabar gembira
Alifah : Perempuan ramah
Basyirah : Penyampai kabar gembira
Alifah Burairah : Perempuan ramah yang berperilaku baik
Alifah : Perempuan ramah
Burairah : Perilaku baik
Alika Naila Putri : Putri yang sukses & jujur
Alika, Alikha, Alikah, Alesa : 1) Yang tercantik (Afrika) 2) Bangsawan (Hawai) 3) Kebahagiaan, kehormatan & pernikahan, kecantikan (Indonesia) 4) Cinta (Arab)
Naila : Kesuksesan (Arab)
Alilatul Barizah : Wanita yang harum dan menonjol kepintarannya
Alilatul : Memakai wewangian
Barizah : Menonjol (kepandaian)
Alita Watsiqah Bari’ah : Perempuan yang memiliki kemuliaan dan kepercayaan diri yang memancarkan kecantikan
Alita : Mulia
Watsiqah : Percaya diri
Bari’ah : Cantik
Aliyah Saifanah : Wanita yang agung dan berani membela kebenaran (laksana pedang)
Aliyah : Tinggi; agung
Saifanah : Pedang
Aliyyah Nabila Zahra : Keturunan bangsawan yang mulia, tinggi derajatnya seperti bunga yang sedang mekar
Aliyah, Aliyyah, Alia, Alia : Agung, bangsawan, mulia, tinggi, derajat sosial yang tinggi (Arab)
Nabila : Keturunan bangsawan (Arab)
Zahra, Zahrah, Zahraa, Zahre, Zahreh, Zahara, Zaharra, Zahera, Zahira : 1) Berkulit putih, bunga (Swahili) 2) Bunga yang sedang mekar (Arab)
Almasah Basimah : Perempuan bagaikan batu mulia yang memancarkan senyum
Almasah : Batu mulia
Basimah : Senyum
Alula Farzana Ayunindya : Gadis cantik pertama yang diberi kelebihan, bijak dan pandai
Alula : Yang pertama (Arabic)
Farzana : Bijak, pandai (Islamic)
Ayunindya : Gadis cantik yang diberi kelebihan (Indonesia)
Alya Azizah : Wanita mulia yang memiliki derajat tinggi
Alya : Tinggi
Azizah : Mulia; perkasa
Alya Azizah Tamamah : Laki-laki yang berkedudukan mulia, pemberani dan sempurna
Alya : Tempat yang tinggi; mulia
Azizah : Pemberani; perkasa
Tamamah : Sempurna
Alya Dewina Maryam : Kemulian wanita yang tegar dan tabah, cantik seperti dewi
Alya : Kehebatan, kemuliaan (Arab)
Dewina : Cantik seperti dewi
Maryam, Siti Maryam : Wanita yang tegar dan tabah, salah satu dari dua wanita yang dijamin masuk surga
Alya Jazila Islami : Perempuan yang mempunyai ketinggian dalam bijak ucapannya dan selamat
Alya : Ketinggian
Jazila : Bijak ucapannya
Islami : Selamat
Alya Mukhbita : Wanita yang tinggi derajatnya dan berakhlak mulia
Alya : Tinggi
Mukhbita : Berakhlak mulia; patuh
Amal Fitriyah : Wanita yang berakhlak suci
Amal : Perbuatan; akhlak
Fitriyah : Suci; murni
Amani Ahlam : Wanita yang mempunyai cita-cita dan harapan
Amani : Cita-cita; keinginan
Ahlam : Harapan; impian
Amani Ahsanul Majidah : Wanita yang mempunyai cita-cita mulia terbaik
Amani : Cita-cita; harapan
Ahsanul : Lebih baik
Al-Majidah : Mulia
Amani Yusriyah : Wanita yang dimudahkan mengejar cita-cita
Amani : Cita-cita; keinginan
Yusriyah : Dimudahkan
Ambar Rukma Qatrunnanda : Tetesan embun yang semerbak harum mewangi
Ambar Rukma : Semerbak harum wangi (Jawa)
Qatrunnada : Tetesan embun (Arab)
Aminah Anisah : Wanita yang dapat dipercaya dan ramah dalam pergaulan
Aminah : Dapat dipercaya; aman
Anisah : Ramah dalam pergaulan; teman
Aminah Anisah : Wanita yang dapat dipercaya dan ramah dalam pergaulan
Aminah : Dapat dipercaya; aman
Anisah : Ramah dalam pergaulan; teman
Amira Ainun Mahya : Putri agung dengan mata yang bersinar
Amira : Putri agung (Arab)
Ainun Mahya : Mata yang bersinar (Arab)
Amirah Afifah : Wanita pemimpin yang menjaga harga diri
Amirah : Pemimpin; ratu
Afifah : Memiliki harga diri
Amjad Athifah : Wanita mulia yang pengasih
Amjad : Mulia
Athifah : Belas kasih; perasaan
Ana Athiyah Fahriyah : Saya sebagai wanita yang diberi anugerah kebanggaan oleh Allah
Ana : Saya
Athiyah : Anugerah
Fahriyah : Kebanggaan
Anbari Hasanah : Wanita yang harum lagi penuh kebaikan
Anbari : Wangi-wangian
Hasanah : Kebaikan
Anbiyaa Khaliluna : Kekasih para Nabi
Anbiyaa : 1) Para nabi 2) Diambil dari surat AL-QUR’AN ke 21 yang dimana dia lahir jam 9 malam
Khaliluna : Kekasih kami. Diambil dari tafsir surat AL-FATIHAH
Anindita Keisha Zahra : Seorang putri yang tanpa kekurangan dan tanpa cacat dan memiliki akhlak seperti putri Rasulullah SAW.
Anindita : Seorang yang tanpa kekurangan dan tanpa cacat (Jawa)
Keisha : Putri
Zahra : Nama Salah Satu Putri Rasulullah SAW (Arab)
Anindya Fauziah : Kemenangan yang sempurna
Anindya : Sempurna (Jawa)
Fauziah : Kemenangan (Arab)
Aniq Cahya Dewi : Wanita yang bersinar, cantik dan mungil
Aniq : Cantik dan mungil (Arab)
Cahya Dewi : Wanita yang bersinar (Jawa)
Anisa Hayfa : Perempuan yang rupawan
Anisa : Perempuan (Arab)
Hayfa : Rupawan (Arab)
Anisa Ramadhani : Anak perempuan yang lahir di bulan Ramadhan
Anisa : Perempuan
Ramadhani : Karena lahirnya di bulan Ramadhan
Anisa Ufairah : Perempuan yang pemberani
Anisa : Perempuan (Arab)
Ufairah : Pemberani (Arab)
Anisah Bahirah : Wanita yang ramah dalam pergaulan dan indah di pandang mata
Anisah : Ramah dalam pergaulan
Bahirah : Indah
Annisa Ayu : Wanita yang cantik
Annisa : Wanita (Arab)
Ayu : Cantik (Jawa)
Annisa Faiha : Anak perempuan yang memiliki banyak kelebihan
Annisa : Anak Perempuan
Faiha : Banyak kelebihan
Annisa Kasturi Naim : Anak perempuan penghuni surga yang harum bagai bunga kasturi
Annisa : Anak Perempuan
Kasturi : Bunga Kasturi
Naim : Surga Naim
Annisa Widyawati : Wanita yang banyak ilmunya dan cantik
Annisa : wanita (Arab)
Widyawati : banyak ilmunya dan cantik (Arab)
Aqra Nabiha : Perempuan yang pintar membaca situasi
Aqra : Membaca
Nabiha : Situasi
Ariqah Fatinah : Wanita yang baik budi yang menarik hati
Ariqah : Baik budi; mulia asalnya
Fatinah : Menarik hati
Ariqah Mahmudah : Wanita yang baik budi lagi terpuji
Ariqah : Baik budi; mulia asalnya
Mahmudah : Terpuji
Asiah Buraidah : Wanita Kalem yang menjadi obat
Asiah : Obat; istri Fir’aun
Buraidah : Dingin; kalem
Asilah Fadiyah : Wanita lemah gemulai yang menyelamatkan
Asilah : Gemulai; halus
Fadiyah : Menyelamatkan; tebusan
Askanah Havika : Wanita baik hati yang terkasih
Askanah : Wanita baik hati (Arab)
Havika : Terkasih (Hawai)
Asla Abqariah : Wanita yang gemulai lagi pandai
Asla : Gemulai; halus
Abqariah : Pandai; cerdas
Asma Adibah : Wanita beradab yang lantang menyuarakan kebenaran
Asma : Menyuarakan lantang ; lebih nyaring
Adibah : Beradab
Asmahan Athirah : Wanita Asamahan yang harum baunya
Asmahan : Nama tokoh wanita
Athirah : Harum baunya
Athifah Mahmudah : Wanita terpuji yang penuh belas kasih
Athifah : Belas kasih; perasaan
Mahmudah : Terpuji
Athirah Badi’ah : Wanita yang harum dan indah dipandang mata
Athirah : Harum; wangi
Badi’ah : Indah; bagus
Athirah Laha Afaf : Wanita harum yang menjaga harga diri
Athirah : Harum; wangi
Laha Afaf : memiliki harga diri
Athiyyah Hasanah : Wanita yang selalu memberikan kebaikan
Athiyyah : Pemberian
Hasanah : Kebaikan
Atika Balqis Azizah : Ratu mulia yang pemurah
Atika : Pemurah
Balqis : Ratu
Azizah : Mulia
Atika Zahra Ratifa : Anak perempuan yang berakhlak baik, pemurah dan berseri-seri
Atika : Pemurah
Zahra : Berseri-seri
Ratifa : Berakhlak baik
Atikah Marhamah : Wanita yang pemurah lagi penyayang
Atikah : Pemurah; murni
Marhamah : Penyayang

Aufa Ahimsa Ardhani : Anak perempuan yang berperilaku setia, berhati suci dan penuh ketentraman
Aufa : Setia
Ahimsa : Kedamaian
Ardhani : Suci

Ayduha Rudainah : Wanita yang menggunakan kedua tangannya untuk mengasihi orang lain
Ayduha : Kedua tangannya
Rudainah : Kasih sayang

Aysha Ailani Arka : Pemimpin yang soleh & bijaksana, yg bisa menebarkan cahaya
Aysha : Wanita soleha & terhormat
Ailani : Pemimpin yang bijaksana
Arka : Cahaya matahari

Azalea Khaliqa Dzahin : Anak yg anggun ciptaan Allah yg cerdik dan pandai
Azalea : 1) Bunga, anggun (Yunani) 2) Demokrasi (Arab)
Khaliqa : Ciptaan Allah (Arab)
Dzahin : Cerdik dan pandai

Azhariah Maisun : Wanita berwajah cantik laksana bunga-bunga
Azhariah : Bunga-bunga
Maisun : Cantik

Azizah Nur Su’ad : Wanitamulia yang memancarkan cahaya kebahagiaan
Azizah : Mulia; perkasa
Nur : Cahaya; sinar
Su’ad : Bahagia

Azka Syandana Rahman : Kebaikan yang lebih bersih & lebih sempurna dan mengalir terus
Azka : Lebih bersih, lebih sempurna (Arab)
Syandana : Mengalir terus (Sansekerta)
Rahman : Kebaikan (Arab)

Awalan Hurup “B” : Rangkaian Nama dan Artinya

Badrina Bussaina Mufidah : Perempuan yang memiliki kecantikan laksana rembulan bermanfaat menerangi malam hari
Badrina : Bulan kami
Bussaina : Cantik
Mufidah : Bermanfaat

Badriyah Anisah : Wanita yang bercahaya laksana bulan purnama dan ramah dalam pergaulan
Badriyah : Bulan purnama
Anisah : Ramah dalam pergaulan
Advertisement
Bahijah Sadidah : Wanita yang selalu menggunakan kebahagiaan secara tepat
Bahijah : Kebahagiaan; keindahan
Sadidah : Tepat sasaran; benar
Bahirah Majidah : Wanita cantik yang mulia
Bahirah : Cantik; indah
Majidah : Mulia

Bahiyah Abqariyah : Wanita yang cemerlang dengan kepandaiannya
Bahiyah : Cermelang; gemilang
Abqariyah : Pandai; cerdas

Bahjah Badiah : Wanita yang mengejar kasenangan abadi
Bahjah : Kesenangan; keindahan
Badiah : Abadi; kekal

Baitah Safinatunnajah : Rumah yang indah dan kapal penyelamat
Baitah : rumah yang indah (Arab)
Safinatunnajah : kapal penyelamat (Arab)

Bakhitah Munirah : Wanita yang bersinar keberuntungannya
Bakhitah : Beruntung; mujur
Munirah : Bersinar; bercahaya

Balqis Callista Maharani : Perempuan yang bagaikan Balqis sebagai ratu yang tercantik
Balqis : Ratu istri nabi Sulaiman AS
Callista : Yang tercantik
Maharani : Ratu, permaisuri

Balqis Durratul Hikmah : Wanita yang penuh mutiara hikmah laksana ratu Balqiss
Balqis : Ratu istri nabi Sulaiman
Durratul : Mutiara
Al-Hikmah : Hikmah

Balqis Fayruz Zaman : Ratu yang menjadi permata sepanjang zaman dan bagi orangtuanya
Balqis : Ratu & Istri Nabi Sulaiman
Fayruz : Permata
Zaman : Masa, waktu

Barakatul Azminah : Wanita penuh berkah sepanjang masa
Barakatul : Berkah; rahmat
Al-Azminah : Zaman; masa

Bari’ah Maisun : Wanita mahir yang cantik
Bari’ah : Mahir; lincah
Maisun : Berwajah dan bertubuh cantik

Barizah Siddiqah : Wanita jujur yang menonjol kemampuannya
Barizah : Menonjol; lebih
Siddiqah : Jujur; dapat dipercaya

Bashirah Fahimah : Wanita yang memiliki wawasan luas memahami
Bashirah : Memiliki wawasan; padangan; berakal
Fahimah : Memahami

Basimah Adibah : Wanita beradab yang selalu tersenyum
Basimah : Selalu tersenyum
Adibah : Beradab

Basmah Ajibah : Wanita yang memiliki senyuman mengagumkan
Basmah : Senyuman
Ajibah : Mengagumkan

Bassam Mardhiyah : Wanita yang memiliki senyuman tulus
Bassam : Senyuman
Mardhiyah : Tulus; ikhlas; ridha

Bassam Naflah : Wanita yang memiliki senyuman merekah bagaikan bunga matahari
Bassam : Senyuman
Naflah : Bunga Matahari
Bassama Adonia Zahida : Perempuan yang selalu tersenyum, cantik dan rendah hati
Bassama : Selalu senyum
Adonia : Cantik
Zahida : Rendah hati, tidak rakus dunia
Bassamah Azizah : Wanita mulia yang murah senyum
Bassamah : Murah senyuman
Azizah : Mulia; perkasa
Basyhirah Jaudah : Wanita yang selalu memberi kabar gembira dan menyenangkan hati
Basyhirah : Pemberi kabar gembira
Jaudah : Menyenangkan hati
Bayati Dinah Diyanah : Perempuan yang punya ketaatan pada agama dan kecintaan yang mulia bagai permata
Bayati : Nisbah
Dinah : Permata
Diyanah : Agama
Bayati Dinah Diyanah : Perempuan yang punya ketaatan pada agama dan kecintaan yang mulia bagai permata
Bayati : Nisbah
Dinah : Permata
Diyanah : Agama
Bayyinah Sadiqah : Wanita yang menjadi bukti dengan benar
Bayyinah : Bukti; dalil
Sadiqah : Benar
Benicia Askanah : Wanita baik hati yang menyenangkan
Benicia : menyenangkan (Latin)
Askanah : wanita baik hati (Arab)
Bernice Butsainah : Wanita yang cantik pembawa kemenangan
Bernice : pembawa kemenangan (Perancis)
Butsainah : wanita yang cantik (Arab)
Bikrun Nabilah : Seorang gadis yang mulia
Bikrun : gadis (Arab)
Nabilah : mulia (Arab)
Bikrun Sakhi : Gadis yang murah hati
Bikrun : Gadis (Arab)
Sakhi : Murah hati (Arab)
Binti Kamilia : Anak wanita yang sempurna
Binti : Anak wanita
Kamil : Sempurna
Binti Munaya : Anak wanita yang menjadi cita-citaku
Binti : Anak wanita
Munaya : Cita-cita
Binti Nadirah Zakauha : Anak wanita yang memiliki kecerdasan jarang dipunyai orang
Binti : Anak wanita
Nadirah : Jarang
Zakauha : Kecerdasannya; kepintarannya
Binti Ruqayyah Azhimah : Anak wanita yang punya kemajuannya secara mengagumkan
Binti : Anak wanita
Ruqayyah : Kemajuan
Azhimah : Mengagumkan
Bintun Rabi’ah Bassamah : Anak wanita keempat yang murah senyum
Bintun : Anak wanita
Rabi’ah : Keempat
Bassamah : Murah senyum
Burairah Sadidah : Wanita yang selalu berbakti dan tepat dengan perhitungannya
Burairah : Berbakti; berbuat baik
Sadidah : Tepat sasaran; benar
Bustanil Ilmiah : Wanita yang menjadi tempat tumbuh subur ilmu pengetehuan (kebun ilmu)
Bustan : Taman; kebun
Al-Ilmiah : Ilmu pengetahuan; bersifat ilmu
Busyra Mauludiyah : Wanita yang dilahirkan membawa kabar kegembiraan
Busyra : Kabar gembira; senang
Mauludiyah : Kelahiran

Awalan Hurup “C” : Rangkaian Nama dan Artinya

Cahaya Salsabila : Sinar dari mata air surga
Cahaya : sinar, terang (Jawa)
Salsabila : mata air surga (Arab)
Calya Salsabila : Sempurna tanpa cacat bagai mata air surga
Calya : Sempurna tanpa cacat (Jawa)
Salsabila : mata air surga (Arab)
Advertisement
Chairunnisa Salsabila Putri : Anak perempuan yang paling cantik seperti musim semi
Chairunnisa, Khairunnisa : Gadis yang paling cantik
Salsabila : Nama mata air di surga, musim semi (Arab)
Putri : Anak perempuan
Chandra Shohwatul Islami : Perempuan yang unggul mengantarkan kebangkitan Islam
Chandra : Unggul terkenal
Shohwatul : Kebangkitan
Islami : Selamat
Chayra Fayyola Nadhifa : Putri yang memiliki pribadi yang baik dengan hati yang tulus dan bersih
Chayra, Khairah : Kebaikan (Arab)
Fayyola : Ketulusan (Afrika Selatan)
Nadhifa, Nadhif : Bersih
Chika Khansa Khalida : Perempuan yang baik dan selalu disenangi orang disekitarnya menjadi keabadian
Chika : Akrab, berdampingan, dekat
Khansa : Perempuan yang baik
Khalida : Abadi
Cordelia Khansa Rafani : Wanita yg baik hati, hangat, bahagia dan kaya raya.
Cordelia : Gadis yg hangat & baik hati (Arab)
Khansa : Wanita yang baik (Arab)
Rafani : Bahagia serta kaya raya (Arab)

Awalan Hurup “D” : Rangkaian Nama dan Artinya

Da’amatul Azmina : Wanita yang menjadi pilar sejarah berbagai zaman
Da’amatul : Pilar; tiang
Al-Azmina : Zaman; masa
Da’iyah Fatinah : Wanita penyeru kejalan kebaikan yang menarik hati
Da’iyah : Penyeru; juru dakwah
Fatinah : Menarik hati
Advertisement
Da’wah Sadidah : Wanita yang mampu berdakwah secara tepat sasaran
Da’wah : Dakwah; seruan
Sadidah : Tepat sasaran; jitu

Dafiyah Diyanah Syauqiyyah : Perempuan yang memiliki rasa persahabatan tinggi dan cinta yang dalam terhadap agama
Dafiyah : Hangat, hubungan
Diyanah : Agama
Syauqiyyah : Rindu, cinta

Daimah Mahmudah : Wanita yang selalu tetap terpuji
Daimah : Tetap; terus menerus
Mahmudah : Terpuji

Daliah Khalishah : Wanita yang sejati pembawa kehidupan bagai orang lain
Daliah : Gayung; ciduk air
Khalishah : Jernih; murni
Dalilah Shalihah : Wanita shaleh yang bisa membuktikan
Dalilah : Bukti; dalil; azas
Shalihah : Shaleh; berprilaku benar

Daniah Mu’nisah : Wanita sederhana yang menyenangkan hati
Daniah : Sederhana; buah mudah dipetik
Mu’nisah : Menyenangkan hati

Darda Stina Azalia : Perempuan menjadi mutiara kebijaksanaan yang dilindungi dan disucikan
Darda : Mutiara kebijaksanaan
Stina : Disucikan
Azalia : Yang dilindungi

Dariah Basyirah : Wanita yang lembut pemberi kabar gembira
Dariah : Lemah lembut; halus
Basyirah : Pemberi kabar gembira

Dariah Jaudah : Wanita yang lembut menyenangkan hati
Dariah : Lemah lembut; halus
Jaudah : Menyenangkan hati
Darini Athirah : Wanita yang harum laksana bunga darin
Darin : Nama bunga
Athirah : Harum; wangi

Dawamah Munirah : Wanita yang terus menerus selalu memancarkan cahaya
Dawamah : Terus menerus; tetap
Munirah : Bercahaya; bersinar

Dewi Ratna Basmalah : Perempuan yang cantik bagai permata yang selalu memulai sesuatu dengan basmalah
Dewi : Ratu, cantik, bersih
Ratna : Perempuan intan, permata
Basmalah : Bismillahirrohmanirrohim

Dianah Al-Fadiyah : Wanita yang menjadi penyelamat agama-agama Allah
Dianah : Agama-agama
Al-Fadiyah : Menyelamatkan; tebusan

Dini Danah Di’amah : Anak perempuan yang memuliakan agama sebagai pilar kehidupan bagai batu mulia
Dini : Agamaku
Danah : Batu mulia
Di’amah : Tiang, pilar

Disaya Rajwa : Arah Harapan
Disaya : Arah (Thailand)
Rajwa : Harapan (Arab)

Durrah Al-Hikmah : Wanita yang penuh mutiara hikmah
Durrah : Mutiara
Al-Hikmah : Hikmah

Durrah Badi’ah : Wanita laksana mutiara yang indah
Durrah : Mutiara
Badi’ah : Indah; bagus

Dzaibah Faridah : Wanita pertama yang mengantisipatif
Dzaibah : Antisipasi; berjaga-jaga
Faridah : Pertama; tunggal; permata yang mahal

Dzakiyah Rafifah : Cerdas dan berakhlak baik
Dzakiyah : Cerdas (Arab)
Rafifah : Berakhlak baik (Arab)

Awalan Hurup “E” : Rangkaian Nama dan Artinya

Earlyta Arsyfa Salsabila : Awal yang cantik menjadi anak yg mulia dan menjadi mata air surga
Earyta, Early : Awal + Lyta : Jelita, cantik
Arsyfa : Mulia (Arab)
Salsabila : Mata air surga (Arab)

Eca Salima Salsabila : Perempuan yang bagai mata air yang memberikan perlindungan dan ketentraman
Eca : Tentram, damai
Salima : Melindungi, pendengar yang baik
Salsabila : Air mancur, mata air
Advertisement

Elvina Bikrun : Gadis yang ramah dan bijakasana
Elvina : Ramah dan bijaksana (Melayu)
Bikrun : Gadis (Arab)

Emilia Sulia Salvina : Perempuan berjiwa muda dan rajin yang selalu bijaksana dalam menyikapi persoalan
Emilia : Rajin
Sulia : Muda
Salvina : Bijaksana

Sabtu, 29 Oktober 2016

Doa Bayar Hutang dan Jadi Kaya اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْأَرْضِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ))

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْأَرْضِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ))

Jumat, 21 Oktober 2016

Sejarah Hari Santri Asyik buat dibaca nih, beginilah cerita asal mula/kronologi kenapa adanya HARI SANTRI NASIONAL : *HARI SANTRI NASIONAL* _*RESOLUSI JIHAD*_ *(sejarah yang di terlupakan atau SENGAJA di lupakan?)* Indonesia merdeka tanggal 17 agustus 1945, namun belum genap 1 bulan usia kemerdekaan, Indonesia langsung mendapat ujian yg berat. Tentara sekutu yang membonceng tentara Belanda mendarat di jakarta dan kota-kota besar lainya di Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta berupaya melakukan upaya DIPLOMATIK untuk mendorong tentara sekutu bekerja profesional hanya mengurus tahanan saja dan tidak mengutak ngatik _Status kemerdekaan Indonesia,_ namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Bung Karno galau saat itu, beliau menganalisa bila sampai terjadi peperangan secara Sistematis, Indonesia pasti tidak akan bisa mengalahkan tentara sekutu, karena persenjataan mereka jauh lebih lengkap dan keahlian militernya lebih memadai. Atas saran dari *Panglima Besar Jenderal SUDIRMAN,* Bung Karno di minta untuk mengirim utusan Khusus kepada *Roisul akbar Nadhatul 'Ulama* (Ketua Umum NU) yaitu *Hadrotus Syaikh K.H. Hasyim Asy'ari* di Pondok Pesantren _Tebu ireng Jombang._ TUJUANYA untuk meminta FATWA kepada Kyai Hasyim tentang bagaimana Hukumnya BERJIHAD membela negara yang notabene bukan negara islam seperti Indonesia. Kyai Hasyim lantas memanggil K.H. Wahab Hasbullah dari Tambak Beras Jombang. Kyai Wahab di minta untuk mengumpulkan para Ketua NU se Jawa-Madura untuk membahas persoalan ini, bukan hanya itu saja, mbah Kyai Hasyim juga meminta kepada para Kyai-Kyai Khos (utama) NU, untuk melakukan Sholat istikhoroh, salah satunya adalah mbah Kyai Abbas dari Pon-Pes Buntet Cirebon Jawa Barat. 22 oktober 1945 seluruh Delegasi NU Sejawa & Madura telah berkumpul di Kantor Pusat Ansor di Jl. Pungutan surabaya. Kyai Hasyim langsung memimpin pertemuan tersebut dan kemudian di lanjutkan oleh Kyai Wahab. Setelah berdiskusi yang cukup panjang dan mendengarkan hasil istikhoroh para kiyai utama NU, pada esok siangnya tanggal 22 oktober 1945 pertemuan menghasilkan 3 rumusan penting yang kemudian di kenal dengan istilah RESOLUSI JIHAD NU Isinya : *Pertama :* _*SETIAP MUSLIM , TUA, MUDA DAN MISKIN SEKALIPUN WAJIB MEMERANGI ORANG KAFIR YANG MERINTANGI KEMERDEKAAN INDONESIA.*_ *Ke-dua :* _*PEJUANG YANG MATI DALAM PERANG KEMERDEKAAN LAYAK DIANGGAP SYUHADA' (mati syahid)*_ *Ke-tiga :* _*WARGA YANG MEMIHAK KEPADA BELANDA DIANGGAP MEMECAH BELAH KESATUAN DAN PERSATUAN OLEH KARENA ITU HARUS DI HUKUM MATI.*_ Dokumen Resolusi JIHAD di tulis dalam huruf ARAB-JAWA atau di sebut *huruf PEGON,* yang di tandatangi oleh K.H Hasyim Asy'ari, lalu di sebarluaskan keseluruh jaringan pesantren, tak terkecuali kepada para Komandan LASKAR HIZBULLAH & SABILILLAH di seluruh penjuru Jawa dan Madura. Dokumen Resolusi Jihad juga di muat dalam sejumlah media masa pergerakan pada masa itu, hanya berselang 3 hari pasca RESOLUSI JIHAD di cetuskan, 6.000 tentara sekutu mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan persenjataan lengkap. Mendengar kedatangan pasukan PENJAJAH, RIBUAN SANTRI, MUJAHIDIN & PARA KYAI Sejawa Timur bergerak menuju SURABAYA dan situasi pun terus memanas dan cenderung tidak terkendali. RESOLUSI JIHAD NU telah memompa semangat PERALAWANAN RAKYAT dan MEMICU TERJADINYA PERTEMPURAN HEBAT selama 3 hari 3 malam di Surabaya, tanggal 27 sampai tanggal 29 oktober 1945. Tentara Inggris KEWALAHAN menghadapi perlawanan RAKYAT JAWA TIMUR. Inggris lantas mendatangkan SOEKARNO ke Surabaya untuk di ajak berunding melakukan gencatan senjata. Pagi hari tanggal 30 oktober gencatan senjata di tandatangani pemerintah INDONESIA dan INGGRIS, namun pada sore harinya terjadi insiden di *jembatan merah* yang menewaskan orang no.1 tentara Inggris di surabaya yaitu JENDRAL MALLABI, gencatan senjatapun langsung berakhir. Pengganti Jenderal Mallabi yaitu Jendral ROBERT MANSION mengultimatum laskar pejuang dan tentara Indonesia agar menyerahkan senjata kepada inggris paling lambat 10 november 1945, jika TIDAK inggris mengancam akan membumi hanguskan SURABAYA dan MEMBOMBARDIR Surabaya dari 3 arah sekaligus LAUT, DARAT dan UDARA. Mendengar ancaman itu, para komandan LASKAR HIZBULLOH, SABILILLAH, MUJAHIDIN, TKR dan PARA SANTRI marah besar. seorang pemuda bernama Soetomo atau yang lebih akrab di panggil BUNG TOMO, sowan kepada Kiyai Hasyim, meminta izin untuk menyebarluaskan­ RESOLUSI JIHAD MELALUI RADIO. Pada Pidato Bung Tomo. K.H. ahmad Muchid Muzadi (Pemuda Anshor 1945 dari Jember Jawa Timur) Mengatakan : *" Hai.. Tentara inggris, ayo kita berperang, kita ini tidak takut, kalau mati kita syahid, kalau hidup kita akan menjadi bangsa yang merdeka ".* Ustadz Muhammad Yahya Waloni (Pendeta yang Muallaf) dari Manado Sulawesi. Mengatakan : *" Indonesia itu merdeka bukan dengan teriakan _Haleluya_ akan tetapi dengan Teriakan dan Pekikan Takbir.. Allohu Akbar.. Allohu Akbar.. Allohu Akbar.. "* Pasukan terdepan yang bertempur di Surabaya adalah : (1). *Laskar Hizbullah* yang di pimpin oleh K.H. Zainal Arifin, dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Wafat di Jakarta. (2). *Laskar Sabilillah* yang di pimpin oleh K.H. Masykur, dari Pon-Pes Mishbahul Wathon (Pelita Tanah Air) Singosari Malang Jawa Timur. (3). *Barisan Mujahidin Indonesia* yang di pimpin oleh K.H. Wahab Hasbullah Pon-Pes Tambak beras Jombang Jawa Timur. (4). PETA Sebagian besar Batalionnya di pimpin oleh Para Kyai NU. (5). Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Resolusi Jihad NU (Sejarah yang terlupakan) Cukup di sayangkan, karena Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945 *Tidak tercatat dalam Sejarah Resmi Indonesia.* Ada upaya untuk menghilangkan jejak peran *para Santri dan Kyai* dalam memperjuangkan kemerdekaan. Hal itu di duga terkait dengan kebijakan Rasionalisasi, Nasionalisasi dan Modernisasi TKR, yang mengakibatkan para *Milisi terdepak* dari TKR. Walau sedikit kecewa pada pemerintah saat itu, tapi para pejuang NU tetap sadar bahwa mereka berjuang bukan untuk pemerintah, tapi membela negara dan tanah air, mereka tetap setia dengan Resolusi Jihad dan tetap selalu menjaga serta membela NKRI.

Asyik buat dibaca nih, beginilah cerita asal mula/kronologi kenapa adanya HARI SANTRI NASIONAL :

*HARI SANTRI NASIONAL*

_*RESOLUSI JIHAD*_
*(sejarah yang di terlupakan atau SENGAJA di lupakan?)*

Indonesia merdeka tanggal 17 agustus 1945, namun belum genap 1 bulan usia kemerdekaan, Indonesia langsung mendapat ujian yg berat. Tentara sekutu yang membonceng tentara Belanda mendarat di jakarta dan kota-kota besar lainya di Indonesia.

Bung Karno dan Bung Hatta berupaya melakukan upaya DIPLOMATIK untuk mendorong tentara sekutu bekerja profesional hanya mengurus tahanan saja dan tidak mengutak ngatik _Status kemerdekaan Indonesia,_ namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
Bung Karno galau saat itu, beliau menganalisa bila sampai terjadi peperangan secara Sistematis, Indonesia pasti tidak akan bisa mengalahkan tentara sekutu, karena persenjataan mereka jauh lebih lengkap dan keahlian militernya lebih memadai.

Atas saran dari *Panglima Besar Jenderal SUDIRMAN,*  Bung Karno di minta untuk mengirim utusan Khusus kepada *Roisul akbar Nadhatul 'Ulama* (Ketua Umum NU) yaitu *Hadrotus Syaikh K.H. Hasyim Asy'ari*  di Pondok Pesantren _Tebu ireng Jombang._
TUJUANYA untuk meminta FATWA kepada Kyai Hasyim tentang bagaimana Hukumnya BERJIHAD membela negara yang notabene bukan negara islam seperti Indonesia.
Kyai Hasyim lantas memanggil
K.H. Wahab Hasbullah dari Tambak Beras Jombang. Kyai Wahab di minta untuk mengumpulkan para Ketua NU se Jawa-Madura untuk membahas persoalan ini, bukan hanya itu saja, mbah Kyai Hasyim juga meminta kepada para Kyai-Kyai Khos (utama) NU, untuk melakukan Sholat istikhoroh, salah satunya adalah mbah Kyai Abbas dari Pon-Pes Buntet Cirebon Jawa Barat.

22 oktober 1945 seluruh Delegasi NU Sejawa & Madura telah berkumpul di Kantor Pusat Ansor di Jl. Pungutan surabaya.
Kyai Hasyim langsung memimpin pertemuan tersebut dan kemudian di lanjutkan oleh Kyai Wahab. Setelah berdiskusi yang cukup panjang dan mendengarkan hasil istikhoroh para kiyai utama NU, pada esok siangnya tanggal 22 oktober 1945 pertemuan menghasilkan 3 rumusan penting yang kemudian di kenal dengan istilah RESOLUSI JIHAD NU

Isinya :
*Pertama :*
_*SETIAP MUSLIM , TUA, MUDA DAN MISKIN SEKALIPUN WAJIB MEMERANGI ORANG KAFIR YANG MERINTANGI KEMERDEKAAN INDONESIA.*_
*Ke-dua :*
_*PEJUANG YANG MATI DALAM PERANG KEMERDEKAAN LAYAK DIANGGAP SYUHADA' (mati syahid)*_
*Ke-tiga :*
_*WARGA YANG MEMIHAK KEPADA BELANDA DIANGGAP MEMECAH BELAH KESATUAN DAN PERSATUAN OLEH KARENA ITU HARUS DI HUKUM MATI.*_

Dokumen Resolusi JIHAD di tulis dalam huruf ARAB-JAWA atau di sebut *huruf PEGON,* yang di tandatangi oleh K.H Hasyim Asy'ari, lalu di sebarluaskan keseluruh jaringan pesantren, tak terkecuali kepada para Komandan LASKAR HIZBULLAH & SABILILLAH di seluruh penjuru Jawa dan Madura.
Dokumen Resolusi Jihad juga di muat dalam sejumlah media masa pergerakan pada masa itu, hanya berselang 3 hari pasca RESOLUSI JIHAD di cetuskan, 6.000 tentara sekutu mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan persenjataan lengkap.
Mendengar kedatangan pasukan PENJAJAH, RIBUAN SANTRI, MUJAHIDIN & PARA KYAI Sejawa Timur bergerak menuju SURABAYA dan situasi pun terus memanas dan cenderung tidak terkendali.
RESOLUSI JIHAD NU telah memompa semangat PERALAWANAN RAKYAT dan MEMICU TERJADINYA PERTEMPURAN HEBAT selama 3 hari 3 malam di Surabaya, tanggal 27 sampai tanggal 29 oktober 1945. Tentara Inggris KEWALAHAN menghadapi perlawanan RAKYAT JAWA TIMUR.

Inggris lantas mendatangkan SOEKARNO ke Surabaya untuk di ajak berunding melakukan gencatan senjata. Pagi hari tanggal 30 oktober gencatan senjata di tandatangani pemerintah INDONESIA dan INGGRIS, namun pada sore harinya terjadi insiden di *jembatan merah*  yang menewaskan orang no.1 tentara Inggris di surabaya yaitu JENDRAL MALLABI, gencatan senjatapun langsung berakhir.
Pengganti Jenderal Mallabi yaitu Jendral ROBERT MANSION mengultimatum laskar pejuang dan tentara Indonesia agar menyerahkan senjata kepada inggris paling lambat 10 november 1945, jika TIDAK inggris mengancam akan membumi hanguskan SURABAYA dan MEMBOMBARDIR Surabaya dari 3 arah sekaligus LAUT, DARAT dan UDARA.

Mendengar ancaman itu, para komandan LASKAR HIZBULLOH, SABILILLAH, MUJAHIDIN, TKR dan PARA SANTRI marah besar.
seorang pemuda bernama Soetomo atau yang lebih akrab di panggil BUNG TOMO, sowan kepada Kiyai Hasyim, meminta izin untuk menyebarluaskan­ RESOLUSI JIHAD MELALUI RADIO. Pada Pidato Bung Tomo.

K.H. ahmad Muchid Muzadi (Pemuda Anshor 1945 dari Jember Jawa Timur) Mengatakan : *" Hai.. Tentara inggris, ayo kita berperang, kita ini tidak takut, kalau mati kita syahid, kalau hidup kita akan menjadi bangsa yang merdeka ".*

Ustadz Muhammad Yahya Waloni (Pendeta yang Muallaf) dari Manado Sulawesi. Mengatakan :
*" Indonesia itu merdeka bukan dengan teriakan _Haleluya_  akan tetapi dengan Teriakan dan Pekikan Takbir.. Allohu Akbar.. Allohu Akbar.. Allohu Akbar.. "*
Pasukan terdepan yang bertempur di Surabaya adalah :
(1). *Laskar Hizbullah* yang di pimpin oleh K.H. Zainal Arifin, dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Wafat di Jakarta.
(2). *Laskar Sabilillah* yang di pimpin oleh K.H. Masykur, dari Pon-Pes Mishbahul Wathon (Pelita Tanah Air) Singosari Malang Jawa Timur.
(3). *Barisan Mujahidin Indonesia* yang di pimpin oleh
K.H. Wahab Hasbullah Pon-Pes Tambak beras Jombang Jawa Timur.
(4). PETA Sebagian besar Batalionnya di pimpin oleh Para Kyai NU.
(5). Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Resolusi Jihad NU (Sejarah yang terlupakan) Cukup di sayangkan, karena Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945 *Tidak tercatat dalam Sejarah Resmi Indonesia.* Ada upaya untuk menghilangkan jejak peran *para Santri dan Kyai* dalam memperjuangkan kemerdekaan. Hal itu di duga terkait dengan kebijakan Rasionalisasi, Nasionalisasi dan Modernisasi TKR, yang mengakibatkan para *Milisi terdepak* dari TKR. Walau sedikit kecewa pada pemerintah saat itu, tapi para pejuang NU tetap sadar bahwa mereka berjuang bukan untuk pemerintah, tapi membela negara dan tanah air, mereka tetap setia dengan Resolusi Jihad dan tetap selalu menjaga serta membela NKRI.
Mereka tidak pernah berfikir untuk melawan pada pemerintah yang sah, apalagi memberontak dan KUDETA. Bahkan mereka berperang lagi menghadapi Agresi Militer Belanda tahun 1947-1948.
Semoga yang gugur membela NKRI menjadi Syuhada'..

Hidup santri....!!!
Allahu Akbar!!!

Aamiin Allahumma Aamiin..

Kamis, 20 Oktober 2016

Doa Nabi Ibrahim Membangun Rumah Tangga

Doa Nabi Ibrahim Membangun Rumah Tangga

Untuk membangun rumah tangga, tidak hanya memerlukan kesiapan fisik dan mental semata. Apalagi terkait rizki sangat membutuhkan suatu ikhtiar dan dorongan doa. Terkait hal itu, Mustasyar PBNU KH.Sya'roni dalam pengajian Tafsir Al-Qur'an di masjid Al-Aqsha Menara Kudus Rabu (15/6) pagi memberikan sebuah amalan doa membangun rumah tangga.
Dikatakan, ketika membangun rumah tangga sebaiknya mengamalkan bacaan doa Nabi Ibrahim yang tertuang pada Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 37. Bunyinya, rabbana inni askantu min dzurriyatii biwaadin ghoiri dzi zar'in 'inda baitikal harami, rabbana liyuqimush sholata faj'al if-idatam minannasI tahwii ilaihim warzuqhum minats tsamaraati la'allahum yasykuruun.

"Doa Nabi Ibrohim ini dibaca sebanyak 313 kali dalam setiap waktu dengan maksud supaya diberi kelapangan rizki oleh Allah. Bila dilakukan berdua, jumlah tersebut dibagi dua membacanya. Bila dibaca berjamaah 313 orang, cukup dibaca satu kali. Kalau sendirian ya 313 kali bacanya," ujar Mbah Sya'roni, sapaan akrab kiai sepuh kharismatik asli Kudus ini.
Mbah Sya'roni menjelaskan doa Nabi Ibrahim ini sangat mujarab. Buktinya, kota Makkah yang kering tanpa adanya pepohonan, masih banyak tersedia ragam buah-buahan yang hingga sekarang bisa dinikmati jamaah haji yang datang.
"Semua ini berkat Nabi Ibrahim yang memohon rizki kepada Allah untuk penduduk Makkah dengan bacaan dalam ayat tersebut," imbuhnya dalam bahasa Jawa.
Pada kesempatan itu, Mbah Sya'roni mengingatkan selepas ibadah jangan lupa mengangkat berdoa. Caranya, terang dia, awali membaca rabbana taqobbal minna innaka antas samii'ul 'alim. Harapannya, meminta agar ibadah kita diterima Allah

"Sebab amal utama menurut sayyidina Ali itu ibadah yang diterima. Karenanya, utamakan membaca doa rabbana taqobbal minna innaka antas samiiul 'aliim ini usai beribadah," jelas Mba Sya'roni ini.
Pengajian Tafsir Alqur'an di Masjid al-Aqsha Menara Kudus rutin dilaksanakan setiap hari selepas subuh selama bulan Ramadhan. Pada hari keempat pada rabu pagi (15/6) tadi melanjutkan Surat Al-Baqarah surat 125-130 masih menjelaskan kisah perjuangan Nabi Ibrahim di kota Makkah.
(Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

Senin, 17 Oktober 2016

Wirid Doa Husnul Khatimah

Wirid agar Mendapatkan Husnul Khatimah

Banyak orang berusaha keras mencari hidup yang baik. Tentu ini penting. Namun, ada yang lebih penting lagi, yakni berupaya agar ia kelak juga meninggal dunia dalam keadaan baik pula. Yang terakhir ini sering tenggelam oleh yang pertama meskipun husnul khatimah (akhir kematian yang baik) menjadi kunci apakah di kehidupan akhirat nanti seseorang menuai kemuliaan ataukah sebaliknya.
Dalam kitab Nashâihul ‘Ibâd , Syekh Nawawi al-Banani memberikan tips untuk meraih husnul khatimah. Ulama bernama lengkap Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi ini menjelaskan bahwa di antara sebab-sebab mendapatkan husnul khatimah adalah membiasakan untuk membaca doa berikut ini:
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺃَﻛْﺮِﻡْ ﻫٰﺬِﻩِ ﺍﻟْﺄُﻣَّﺔَ ﺍﻟْﻤُﺤَﻤَّﺪِﻳَّﺔَ ﺑِﺠَﻤِﻴْﻞِ ﻋَﻮَﺍﺋِﺪِﻙَ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪَّﺍﺭَﻳْﻦِ ﺇِﻛْﺮَﺍﻣًﺎ ﻟِﻤَﻦْ ﺟَﻌَﻠْﺘَﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺃُﻣَّﺘِﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
Allâhumma akrim hâdzihil ummatal muhammadiyyata bi-jamîli ‘awâidika fid dâraini ikrâman liman ja'altahâ min ummatihi shallallâhu 'alaihi wa sallam
Artinya: “Ya Allah, muliakanlah umat Nabi Muhammad dengan keindahan orang-orang yang kembali kepada-Mu di dunia dan akhirat, sebagai penghormatan-Mu kepada orang yang telah Engkau jadikan bagian dari umatnya.”
Atau merutinkan bacaan di bawah ini setiap pertengahan antara shalat sunnah sebelum shubuh dan shalat fardlu shubuh:
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﺄُﻣَّﺔِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺍﺭْﺣَﻢْ ﺃُﻣَّﺔَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺍﺳْﺘُﺮْ ﺃُﻣَّﺔَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺍﺟْﺒُﺮْ ﺃُﻣَّﺔَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﺃُﻣَّﺔَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﻋَﺎﻑِ ﺃُﻣَّﺔَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺍﺣْﻔَﻆْ ﺃُﻣَّﺔَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺍﺭْﺣَﻢْ ﺃُﻣَّﺔَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﻋَﺂﻣَّﺔً ﻳَﺎﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﺄُﻣَّﺔِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻣَﻐْﻔِﺮَﺓً ﻋَﺂﻣَّﺔً ﻳَﺎﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﻓَﺮِّﺝْ ﻋَﻦْ ﺃُﻣَّﺔِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻓَﺮْﺟًﺎ ﻋَﺎﺟِﻠًﺎ ﻳَﺎﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ .
Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-jbur ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma ashlih ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma 'âfi ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma ihfadh ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin rahmatan 'âmmatan yâ rabbal 'alamîn, allâhummag fir lî ummati sayyidinâ muhammadin maghfiratan 'âmmatan yâ rabbal 'âlamîn, allâhumma farrij 'an ummati sayyidinâ muhammadin farajan 'âjilan yâ rabbal 'alamîn.
Artinya: “Ya Allah, sayangilah umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, tamballah (kekurangan) umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, perbaikilah umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, sehatkanlah umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, peliharalah umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, sayangilah umat baginda kami Muhammad dengan rahmat yang menyeluruh. Wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, berilah pengampunan yang menyeluruh, Wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, lapangkanlah umat baginda kami Muhammad dengan kelapangan yang segerah, wahai Tuhan semesta alam.”
Atau melanggengkan doa di bawah ini:
ﻳَﺎﺭَﺏَّ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺑِﻘُﺪْﺭَﺗِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺍِﻏْﻔِﺮْﻟِﻲْ ﻛُﻞَّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺴْﺄَﻟَﻨِﻲْ ﻋَﻦْ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺤَﺎﺳِﺒْﻨِﻲْ ﻓِﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻭَﺃَﻋْﻄِﻨِﻲْ ﻛُﻞَّ ﺷَﻲْﺀٍ
Yâ rabba kulli syaîn biqudratika 'alâ kulli syaîn. Ighfirlî kulla syaîn wa lâ tas’alanî 'an kulli syai-in wa lâ tuhâsibnî fi kulli syaîn wa a'thini kulla syai-in.
Wahai Tuhan segala sesuatu, dengan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, ampunilah seluruh dosaku. Janganlah Engkau menanyakan kepadaku tentang segala sesuatu. Janganlah Engkau menghisabku mengenai segala sesuatu, dan berilah aku segala sesuatu.”

Doa Jadi Lurah/Kepala Desa, Bupati, Gubernur, Presiden, atau DPR

Mencalonkan diri menjadi kepala desa membutuhkan “pulung” yaitu energi gaib yang ada di alam semesta atas ijin Allah SWT.
Tanpa upaya batin untuk mendapatkan ijin-Nya, maka usaha lahiriah semata tidak akan mendatangkan keberuntungan lahir dan batin.
Amalan yang perlu dilakukan oleh Calon Kepala Desa adalah:
Puasa sunah 7 hari.
Saat puasa, setiap sholat subuh dan ashar membaca ayat ini 21 kali dan ayat itu bunyinya;

وألقيت عليك محبة مني ولتصنع على عيني
(QS Thaaha, 39)

Selesai puasa, bacalah ayat diatas 5000 kali saat malam harimulai jam 23.00 sd selesai.
Sejak mengamalkan amalan diatas hingga pelaksanaan Pilkades, Calon Kades dan isteri menyimpan di dalam dompet atau saku dan dibawakemanapun bepergian yaitu nama-nama ashabul kahfi yaitu:Maksalmiina,Tamliikha,Marthuunis,Naynuunis,Saribunis,Dzuunawaanis,Falyastathyuunis, danQithmiir.
Nama ini ditulis di kertas/kain. Lebih afdol memakai bahasa Arab.Semoga cita-cita menjadi Kepala Desa tercapai atas ijin Allah SWT.

بسم الله الرحمن الرحيم
اشهد ان لااله الا الله واشهد ان محمدا رسول الله صلى الله عليه وسلم
السلام عليك ايهاالنبي ورحمة الله وبركاته
السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته يا جبريل يا ميكائيل يا عزرائيل يا إسرافيل
Aku titip Asma-Asmane Alloh lan Ayat-Ayate Alloh
Lan aku njaluk tulung Siro kabeh ngundango kabeh Malaikat, Jin, lan Menungso sejagat podo welas asih marang aku lan podo milih aku dedi lurah.
Lan aku njaluk tulung supoyo wong-wong kang arep ora milih aku dedi lurah diwalik atine, akale, pengrungune, pengucape, peningale, sikike lan tangane sido dedi milih aku dedi lurah.
Sangking kersone Alloh
Sangking welas asihe Alloh

لا اله الا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم

Sabtu, 15 Oktober 2016

Asma’ 4 Malaikat Versi Sunan Kalijaga

Asma’ Perang Untuk Keselamatan Mutlak, Asma’ 4 Malaikat (Sunan Kalijaga)

بسم الله الرحمن الرحيم
اشهد ان لااله الا الله واشهد ان محمدا رسول الله صلى الله عليه وسلم

Assalaamu ’alaikum Ya Jibriil siro manjingo ing kulit ingsun,
Assalaamu ’alaikum Ya Miikaaiil siro manjingo ing daging ingsun,
Assalaamu ’alaikum Ya 'Izrooil siro manjingo ing balung sungsum ingsun,
Assalaamu ’alaikum Ya Isroofiil siro manjingo ing getih ingsun,
Yo aku dedi sejatine Malaikat Jibriil, Miikaaiil, 'Izrooil, lan Isroofiil.

لا اله الا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم

Senin, 10 Oktober 2016

Syiir Tanpo Waton Gusdur


ﺍ ﺳﺘﻐﻔﺮﺍﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﺒﺮﺍﻳﺎ # ﺍﺳﺘﻐﻔﺮﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﻳﺎ
ﺭﺏ ﺯﺩﻧﻲ ﻋﻠﻤﺎ ﻧﺎﻓﻌﺎ # ﻭ ﻭﻓﻘﻨﻲ ﻋﻤﻼ ﺻﺎﻟﺤﺎ

ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ # ﻳﺎﺭﻓﻴﻊ ﺍﻟﺸﺎﻥ ﻭ ﺍﻟﺪﺭﺝ
ﻋﻄﻔـﺔ ﻳﺎﺟﻴﺮﺓ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ # ﻳﺎﺍﻫﻴﻞ ﺍﻟﺠﻮﺩ ﻭ ﺍﻟﻜﺮﻡ

*Ngawiti ingsun nglaras syi'iran Kelawan muji maring Pengeran
Kang paring rohmat lan keni'matan Rino wengine tanpo pitungan
Rino wengine tanpo pitungan

*Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syare'at bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco Tembe mburine bakal sangsoro
Tembe mburine bakal sangsoro

*Akeh kang apal Qur'an Haditse 
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe gak digatekke
Yen isih kotor ati akale
Yen isih kotor ati akale

*Gampang kabujuk nafsu angkoro       
Ing pepaese gebyare dunyo
Iri lan meri sugihe tonggo 
Mulo atine peteng lan nisto
Mulo atine peteng lan nisto

*Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sa'pranatane
Go ngandelake iman tauhide 
Baguse sangu mulyo matine
Baguse sangu mulyo matine

*Kang aran sholeh bagus atine 
Kerono mapan sari ngelmune
Laku thoriqot lan ma'rifate
Ugo haqiqot manjing rasane
Ugo haqiqot manjing rasane

*Al-Qur'an Qodim wahyu minulyo
Tanpo tinulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing jero dodo
Den tancepake ing jero dodo

*Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu'jizat rosul dadi pedoman 
Minongko dalan manjinge Iman
Minongko dalan manjinge Iman

*Kelawan Alloh Kang Moho Suci 
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadlohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali
Dzikir lan suluk jo nganti lali

*Uripe ayem rumongso aman 
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas-pasan 
Kabeh tinakdir saking Pengeran
Kabeh tinakdir saking Pengeran

*Kelawan konco dulur lan tonggo 
Kang podo rukun ojo ngasiyo (nyio-nyio)
Iku sunnahe Rosul kang mulyo 
Nabi Muhammad panutan kito
Nabi Muhammad panutan kito

*Ayo nglakoni sekabehane
Alloh kang bakal ngangkat drajate
Senadjan asor toto dhohire 
Ananging mulyo maqom drajate
Ananging mulyo maqom drajate

*Lamun palastro ing pungkasane 
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Alloh swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese
Utuh mayite ugo ulese

ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ # ﻳﺎﺭﻓﻴﻊ ﺍﻟﺸﺎﻥ ﻭ ﺍﻟﺪﺭﺝ
ﻋﻄﻔـﺔ ﻳﺎﺟﻴﺮﺓ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ # ﻳﺎﺍﻫﻴﻞ ﺍﻟﺠﻮﺩ ﻭ ﺍﻟﻜﺮﻡ