Selasa, 12 Agustus 2014

Hizib Malaikat

Pengertian Hizib dan perbedaannya dengan
wirid yang lain
Hizib berasal dari suku kata gnay ﺣِﺰْﺏٌ dapat
diartikan sebagai lasykar, kumpulan , golongan
atau pasukan. Melihat dari redaksi atau
susunan yang terdapat didalam suatu hizib
maka untuk selanjutnya pengertian Hizib
adalah Sebuah kumpulan wirid ( yang berasal
dari Alqur’an atau hadist Nabi ) yang digunakan
untuk memohon pertolongan kepada Allah
dalam menghadapi persoalan lahir maupun
batin, baik urusan dunia ataupun akhirat.
Karena besarnya fadhilah suatu Hizib, dan
kekhususannya, pengertian Hizib menjadi lebih
Spesifik. Hizib tidak lagi hanya serangkaian
wirid tapi merupakan pasukan pelindung bagi
mereka yang mudawamah membacanya.
Kekhususan Hizib ini tidak hanya terletak pada
penciptaannya, tapi juga karena tidak
sembarang Ulama yang dapat membuat Hizib.
Karena itu sampai sekarang kita hanya kenal
sedikit sekali dari berbagai bacaan yang
bernama Hizib ini. Antara lain Hizib Maghrabi,
Hizib Barqi, Hizib Iqbal dan lain-lain, yang
jumlahnya dibandingkan dengan bacaan sejenis
adalah sangat sedikit. Keistimewaan Hizib ini
adalah penciptaannya oleh Ulama / Wali yang
memang dibikin khusus untuk kalangan
tertentu.
Rangkaian wirid tidak semuanya dapat disebut
sebagai Hizib. Walaupun dilihat dari
susunannya sama. Yakni sama-sama kumpulan
ayat, dzikir, dan doa yang dipilih dan disusun
oleh Ulama Salafush shalih yang termasyhur
sebagai Waliyullah. Suatu rangkaian wirid ada
yang bernama Ratib. Dewasa ini jama’ah-
jama’ah Ratib tumbuh subur dimana-mana.
Karena sifatnya yang ‘dingin’ dan tidak
menimbulkan efek samping secara batiniah.
Yang sangat terkenal adalah Ratib Al-Hadad
yang diciptakan seorang Wali Qutub Al-Habib
Abdullah bin Alwi Al-Haddad, atau Ratib Al-
Atthas ciptaan Wali Qutub Al-Habib Umar bin
Abdurrahman Al-Atthas.
Yang membedakan suatu ratib dengan ratib
yang lain atau suatu hizib dengan hizib yang
lain adalah asrar yang terkandung didalam
setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadist
yang disesuaikan dengan Waqi’iyyah ( latar
belakang penyusunannya, red )-nya. Namun
meski muncul pada Waqi’ yang sama dan oleh
penyusun yang sama, ratib sejak awal
dirancang oleh Aulia untuk konsumsi umum
meski tetap mustajab. Semua orang dapat
mengamalkan untuk memperkuat benteng
dirinya bahkan tanpa perlu Ijazah, meski tentu
jika dengan ijazah lebih afdhal.
KEHARUSAN HIZIB UNTUK IJAZAH
Berbeda dengan Hizib, sejak awal dirancang
untuk kalangan tertentu yang oleh sang Wali
dianggap memiliki kemampuan lebih, karena
itu mengandung dosis yang sangat tinggi. Hizib
juga mengandung lebih banyak sirr ( rahasia )
yang tidak mudah dipahami oleh orang awam.
Seperti kutipan ayat yang isinya seperti tidak
terkait dengan rangkaian doa sebelumnya,
padahal yang terkait adalah asbabun nuzulnya.
Hizib juga biasanya mengandung lebih banyak
Ismul ‘Azham ( Asma Allah Yang Agung ) yang
tidak ada dalam ratib.
Diibaratkan seperti kapsul atau tablet obat,
tentu tidak mempunyai dosis yang sama.
Demikian juga seperti perbedaan kapsul anti
biotic dan vitamin, yang satu diminum 3 kali
sehari dan yang lain mungkin hanya boleh
diminum satu kali dalam sehari semalam.
Bahkan Vitamin, yang jelas-jelas berguna pun
jika diminum melebihi dosis yang ditentukan,
akan berakibat over dosis dan berakibat buruk
bagi tubuh.
Dan yang pasti Hizib tidak disusun berdasarkan
keinginan sang Ulama. Karena Hizib rata-rata
merupakan ilham dari Allah SWT. Ada juga yang
mendapatkannya langsung dari Rasulullah SAW,
seperti Hizbul Bahr, yang disusun oleh Syaikh
Abul Hasan Ali Asy-Syadzily. Karena itu Hizib
mempunyai fadhilah dan khasiat yang luar
biasa. Selain itu ada juga syarat usia yang
cukup bagi pengamal Hizib. Sebab orang yang
sudah mengamalkan Hizib biasanya tidak lepas
dari ujian. Ada yang hatinya mudah panas,
sehingga cepat marah. Atau ada yang
ditampakkan Allah Asrar dari hizib tersebut, si
pengamal menjadi kehilangan control terhadap
hatinya sehingga timbul kesombongan, ada
juga yang berpengaruh kerezeki yang selalu
terasa panas sehingga selalu menguap tanpa
bekas. Karena itu diperlukan ijazah dari
seorang ulama yang benar-benar mumpuni,
dalam arti mempunyai sanad Ijazah Hizib yang
bersambung dan mengerti dosis hizib tersebut.
Selain itu diperlukan guru yang shalih yang
mengerti ilmu hati untuk mendampingi dan
ikut membantu sipengamal dalam menata hati
dan menghindari efek negative dari suatu
Hizib.
Dengan begitu, apakah mengambil wirid dari
buku atau internet berarti sia-sia ? Jawabnya
TIDAK ! Berdasarkan keterangan guru kami
Habib Lutfi bin Yahya. Selanjutnya Habib Lutfi
mengatakan, “… Ambil dan teruskan bacaan-
bacaan wirid tersebut sebagai satu bentuk nilai
ibadah,…selanjutnya sesegera mungkin
dimintakan ijazah kepada Ulama/guru yang
memahami bidang tersebut…” Dalam dunia
Wirid, Ijazah diperlukan dalam rangka menata
hati supaya lebih mantap dan untuk mencapai
pendekatan yang sempurna kepada Allah SWT.
Fenomena Ilmu Hizib ini masih menarik
perhatian banyak kalangan, terutama santri-
santri muda yang selalu memburu jenis ilmu
ini.Walaupun memiliki karakteristik yang keras,
Hizib masih mendominasi sebagai ilmu yang
ampuh dan nyaris tak terkalahkan. Sekali ini
saya hanya menginformasikan salah satu
amalan Hizib yang sangat ampuh dan
mempunyai karakteristik keras. Tanpa
bermaksud apa-apa, sekali ini mohon di
maafkan, bahwa artikel ini hanya sebatas
informasi saja. Jika para Hikmater ada yang
berminat mengamalkannya, saya persilahkan
untuk mencari Guru dan memintakan
Ijazahnya.
Hizib malaikat di yakini mengambil karomah
seribu malaikat. Dengan mengamalkan Hizib
ini, seseorang Insya Allah akan di jaga dari
berbagai macam bahaya yang mengancam,
dengan kata lain akan di jaga dan dilindungi
dalam setiap keadaan. Berikut kaifiatu amalan
Hizib Malaikat….
Bismillahirrahmaanir rahiim…
Lanuriyahum min ayaatinal kubro hadzaar-
rohmatu min(r) robbihi ahbilu laa khaufun
‘alaihim walaahum yakhjanuun.
Idztastaghitsuuna robbahum fastajaaba lakum
innii mumiddukum bi alfi minal malaikati
murdifiinaa.
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Diperlihatkan
kepada kalian dari tanda-tanda kekuasaan-KU
itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Maka
janganlah kalian merasa takut dan janganlah
kalian merasa susah. Ketika Tuhan kalian
dimintai pertolongan maka Tuhan kalian
mengabulkannya. Sesungguhnya Allah
mengutus kepada kalian dengan seribu malaikat
untuk jadi pengawal.
Cara mengamalkannya :
Mandi keramas ( mandi besar ) sebelum mulai
puasa.Hizib ini dipuasai 3 hari dengan cara
puasa mutih. Hari terakhir puasa sebaiknya
kholwat ( berdiam diri di tempat tertutup dan
banyak berdzikir atau membaca
sholawat ).Setelah sholat shubuh baru bisa
keluar dari tempat kholwat.
Selama menjalankan puasa sebaiknya setiap
tengah malam melakukan sholat Taubat dan
sholat Hajat khusus ( seperti sholat Hajat yang
di ajarkan Nabiyullah Khidir AS )
Amalan Hizib ini dibaca sebanyak 111x setiap
malam.Dan 5x setiap bada sholat
fardhu.Setelah selesai puasa, maka cukup
dibaca 3x saja setiap ba’da sholat fardhu.